Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Gajah Ingatannya Benar-benar Kuat dan Tidak Pernah Lupa?

Kompas.com - 30/01/2023, 19:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Siapa yang tak mengenal gajah. Hewan bertelinga lebar dan memiliki belalai panjang ini adalah spesies hewan darat terbesar di dunia.

Salah satu keunikan gajah yang telah dikenal selain tubuh besarnya adalah ingatan. Gajah dikenal memiliki daya ingat yang luar biasa. Namun, apakah gajah benar-benar tidak pernah lupa?

Dilansir dari Live Science, Senin (30/1/2023), terkait seberapa baik memori gajah, kendati tidak sepenuhnya akurat bahwa gajah tidak pernah lupa, namun hewan besar ini telah berevolusi untuk mengingat detail yang merupakan kunci kelangsungan hidup mereka.

Misalnya, pada gajah Afrika (Loxodonta africana). Gajah Afrika yang lebih tua dapat mengingat suara dan bau unik dari predator, bahkan hewan ini bisa membedakan antara kelompok individu berbeda, tergantung pada bau dan warna pakaiannya.

Ingatan yang kuat pada gajah membantu hewan ini menelusuri kembali langkah mereka untuk menemukan sumber air di sabana gersang dan membedakan anggota keluarga dan rekan mereka dari ratusan gajah lainnya.

Baca juga: Bagaimana Gajah Liar Bereaksi terhadap Kematian?

"Kemampuan mencari makanan dan air yang cukup di lingkungan yang sangat dinamis seperti sabana, sambil mengelola hubungan sosial yang kompleks dan menghindari risiko pemangsaan, membutuhkan otak yang mampu memproses dan mengingat informasi terperinci," ungkap ” Graeme Shannon, dosen zoologi di Bangor University di Inggris.

Kendati demikian, gajah bukan satu-satunya hewan yang mencari makan di sabana, tetapi tantangan unik yang dihadapi pachyderms ini menuntut kenangan indah.

Misalnya, setiap gajah perlu makan sekitar 150 kilogram tumbuh-tumbuhan setiap hari, dan untuk memuaskan nafsu makannya yang rakus, gajah memulai rute migrasi panjang antara musim hujan dan musim kemarau.

Keselamatan mereka selama melakukan migrasi sangat bergantung pada pengetahuan dan ingatan para gajah ini tentang rute yang dilalui.

Baca juga: Unik, Tenyata Seekor Gajah Bisa Melahap 150 Kg Pakan dalam Sehari, Kok Bisa?

Gajah di taman nasional Sri Lanka melarikan diri ke dataran tinggi sebelum tsunami datang.Pixabay/Pexels Gajah di taman nasional Sri Lanka melarikan diri ke dataran tinggi sebelum tsunami datang.

"Ingatan seekor gajah memfasilitasi mengingat rute migrasi panjang yang mencakup sumber daya pohon dan air, yang penting untuk melewati migrasi yang sangat panjang," kata Caitlin O'Connell, seorang anggota fakultas di Harvard Medical School yang mempelajari pendengaran gajah.

Bahkan, kekuatan memori atau ingatan gajah selama musim kemarau sangatlah penting.

Dalam studi yang dipublikasikan tahun 2008 di jurnal Biology Letters menunjukkan hasil pengamatan terhadap gajah dengan pemimpin yang lebih tua, yang telah mampu melalui periode kekeringan sebelumnya.

Kelompok gajah ini berhasil menggiring kelompok mereka ke sumber air.

Sementara, satu kawanan yang dipimpin oleh pemimpin muda, tidak dapat mengingat bagaimana generasi sebelumnya menangani kekeringan terakhir.

Baca juga: Kuda Nil dan Gajah Afrika Hewan Terbesar di Dunia, Mana yang Paling Berat?

Kawanannya akan tetap tinggal daripada melakukan perjalanan melalui medan baru untuk mencari sumber air, dan anak-anak gajah mengalami tingkat kematian mencapai 63 persen pada tahun 2008 itu.

Padahal, rata-rata tingkat kematian normal di musim kemarau hanya 2 persen.

"Oleh karena itu pentingnya matriark yang lebih tua sebagai gudang pengetahuan yang penting. Itulah mengapa ingatan jangka panjang dapat mengarah langsung pada kelangsungan hidup," imbuh O'Connell, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Selain itu, manfaat ingatan kuat gajah dibutuhkan untuk menavigasi 'dinamika fisi-fusi'. Ini juga umum di antara primata dan beberapa spesies paus, kerabat inti gajah di laut.

Dinamika fisi yakni saat keluarga inti gajah melakukan kontak dengan ratusan gajah lain sepanjang tahun, lalu hanya untuk pecah menjadi kelompok inti yang sama (fisi).

Baca juga: Bagaimana Gajah Purba Mastodon Bermigrasi, Ahli Ungkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com